Selasa, 26 April 2016

Obgyn Part I

Obgyn adalah kepanjangan dari Obstetri dan Ginekologi
Obstetri berhubungan dengan kehamilan, persalinan dan masa nifas
Ginekologi berhubungan dengan oragn genitalia wanita dan penyakit yang menyertainya

Menarche adalah saat haid/mensturasi yang datang pertama kali pada seorang wanita yang sedang menginjak dewasa. Usia remaja pada waktu mengalami menarche berbeda-beda, tergantung kepada faktor genetik, bentuk tubuh, serta gizi seseorang. Menarche umumnya terjadi pada usia 10-15 tahun dengan rata-rata terjadi pada usia 12,5 tahun. Namun ada juga yang mengalami lebih cepat. Menarche yang terjadi sebelum usia 8 tahun disebut menstruasi precox (Menstruasi Dini). (Sarwono, 2007)
Sumber: Sarwono, 2007. Psikologi Remaja. Jakarta :Raja Grafindo Persada.

Siklus Menstruasi

Setiap bulan wanita melepaskan satu sel telur dari salah satu ovariumnya. Bila sel telur ini tidak mengalami pembuahan maka akan terjadi perdarahan (menstruasi). Menstruasi terjadi secara perfodik satu bulan sekali. Saat wanita tidak mampu lagi melepaskan ovum karena sudah habis tereduksi, menstruasi pun menjadi tidak teratur lagi, sampai kemudian terhenti sama sekali. Masa ini disebut menopause.

Umumnya siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28 hari (ada pula setiap 21 hari dan 30 hari) yaitu sebagai berikut : Pada hari 1 sampai hari ke-14 terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer yang dirangsang oleh hormon FSH. Pada saat tersebut sel oosit primer akan membelah dan menghasilkan ovum yang haploid. Saat folikel berkembang menjadi folikel Graaf yang masak, folikel ini juga menghasilkan hormon estrogen yang merangsang keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen yang keluar berfungsi merangsang perbaikan dinding uterus yaitu endometrium yang habis terkelupas waktu menstruasi, selain itu estrogen menghambat pembentukan FSH dan memerintahkan hipofisis menghasilkan LH yang berfungsi merangsang folikel Graaf yang masak untuk mengadakan ovulasi yang terjadi pada hari ke-14, waktu di sekitar terjadinya ovulasi disebut fase estrus. Selain ituLH merangsang folikel yang telah kosong untuk berubah menjadi badan kuning (Corpus Luteum). Badan kuning menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi mempertebal lapisan endometrium yang kaya dengan pembuluh darah untuk mempersiapkan datangnya embrio. Periode ini disebut fase luteal, selain itu progesteron juga berfungsi menghambat pembentukan FSH dan LH, akibatnya korpus luteum mengecil dan menghilang, pembentukan progesteron berhenti sehingga pemberian nutrisi kepada endometriam terhenti, endometrium menjadi mengering dan selanjutnya akan terkelupas dan terjadilah perdarahan (menstruasi) pada hari ke-28. Fase ini disebut fase perdarahan atau fase menstruasi. Oleh karena tidak ada progesteron, maka FSH mulai terbentuk lagi dan terjadilan proses oogenesis kembali.


Pada siklus menstruasi normal, terdapat produksi hormon-hormon yang paralel dengan pertumbuhan lapisan rahim untuk mempersiapkan implantasi (perlekatan) dari janin (proses kehamilan). 



 Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah:
1. FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH
 2. LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH
3. PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan prolaktin


Pada tiap siklus dikenal 3 fase utama yaitu:
a. Fase Proliferasi
Dinamakan juga fase folikuler, yaitu suatu fase yang menunjukan waktu (masa) ketika ovarium beraktivitas membentuk dan mematangkan folikel-folikelnya serta uterus beraktivitas menumbuhkan lapisan endometriumnya yang mulai pulih dan dibentuk pada fase regenerasi atau pascahaid. Pada siklus haid klasik, fase proliferasi berlangsung setelah perdarahan haid berakhir, dimulai pada hari ke-5 sampai 14 (terjadinya proses ovulasi). Fase proliferasi ini berguna untuk menumbuhkan lapisan endometrium uteri agar siap menerima sel ovum yang telah dibuahi oleh sel sperma, sebagai persiapan terhadap terjadinya proses kehamilan. 
b. Fase Luteal
Dinamakan juga fase sekresi atau fase prahaid, fase ini adalah fase sesudah terjadinya ovulasi. Hormon progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium untuk membuat kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan janin ke rahim).
c. Fase Menstruasi 
Dinamakan juga fase deskuamasi atau fase haid, yaitu suatu fase yang menunjukan waktu (masa) terjadinya proses deskuamasi pada lapisan endometrium uteri disertai pengeluaran darah dari dalam uterus dan dikeluarkan melalui vagina.


Daur Menstruasi


Masa Subur
Masa subur adalah masa dimana akan terjadi kehamilan pada saat fertilisasi. Pada masa itulah, sel telur yang dihasilkan berada dalam keadaan siap untuk dibuahi.


Senin, 18 April 2016

Forensik Part I

Visum et Repertum (VeR) adalah Visum berasal dari bahasa Latin, bentuk tunggalnya adalah “visa”. Dipandang dari arti etimologi atau tata bahasa, kata “visum” atau “visa” berarti tanda melihat atau melihat yang artinya penandatanganan dari barang bukti tentang segala sesuatu hal yang ditemukan, disetujui, dan disahkan, sedangkan “Repertum” berarti melapor yang artinya apa yang telah didapat dari pemeriksaan dokter terhadap korban. Secara etimologi, visum et repertum adalah apa yang dilihat dan ditemukan.

Dalam susunan Visum et Repertum (VeR) terdapat 5 bagian  yaitu :

1. Pembukaan
Ditulis "pro justicia" yang berarti demi keadilan dan ditulis di kiri atas sebagai pengganti materai.

2. Pendahuluan
Bagian ini berisi :
- Identitas tempat pembuatan visum berdasarkan surat permohonan mengenai jam, tanggal, dan tempat
- Pernyataan dokter, identitas dokter
- Identitas peminta visum
- Wilayah
- Identitas korban
- Identitas tempat perkara

3. Pemberitaan
Memuat hasil pemeriksaan: (Bagian Paling Penting)
- Apa yang kita lihat dan kita temukan baik pemeriksaan luar maupun pemeriksaan dalam dan pemeriksaan LAB (Tetapi, untuk Dokter umum dalam hal ini, hanya di fokuskan kepada pemeriksaan luar)
- Untuk ahli bedah yang mengoperasi dimintai keterangan apa yang diperoleh. Jika diopname tulis diopname, jika pulang tulis pulang
- Tidak dibenarkan menulis dengan angka, harus dengan huruf untuk mencegah pemalsuan
- Tidak dibenarkan menulis diagnosis, melainkan hanya menulis ciri-ciri, sifat dan keadaan luka. 

4. Kesimpulan
Bagian ini memuat pendapat pribadi dokter tentang hubungan sebab akibat antara apa yang dia lihat dan ditemukan dokter dengan penyebabnya. Misalnya jenis luka, kualifikasi luka, atau bila korban mati maka dokter menulis sebab kematiannya, menjelaskan mekanisme kematian, cara kematian dan waktu kematian

5.Penutup
Bagian ini memuat sumpah atau janji, tanda tangan, dan nama terang dokter yang membuat. Sumpah atau janji dokter dibuat sesuai dengan sumpah jabatan atau pekerjaan dokter


Contoh Surat Visum et Repertum


Jumat, 13 November 2015

Bahaya Video Porno Terhadap Otak

Penelitian yang dipimpin Dr Simone Kühn, ilmuwan dari Max Planck Institute, Berlin, Jerman menemukan orang yang sering menonton video porno, striatum-nya jadi lebih kecil. Striatum merupakan bagian otak yang terkait dengan motivasi.


5 Hal yang terjadi di otak ketika melihat pornografi

1. Adegan Seksual yang Eksplisit Memicu Neuron di Otak Laki-laki

Neuron ini, yang terlibat dengan proses bagaimana manusia dapat meniru perilaku, mengandung sistem motorik yang berkorelasi dengan fungsi luhur dan modern dari perilaku manusia.
Dalam kasus pornografi, sistem neuron ini memicu gairah, yang menyebabkan ketegangan seksual dan kebutuhan untuk disalurkan.
Kenyataan yang menyedihkan adalah bahwa ketika pecandu pornografi sering melakukan masturbasi, ini menyebabkan efek hormonal dan neurologis , yang membuat pecandunya gagal untuk mengalihkan fokus dari pornografi.

2. Dopamin Meningkat

Pada pria, ada lima bahan kimia utama yang terlibat dalam gairah seksual. Salah satu yang mungkin memainkan peran paling penting dalam kecanduan pornografi adalah dopamin. Dopamin memainkan peran utama dalam sistem otak yang bertanggung terhadap dorongan seksual.
Setiap jenis rangsangan yang dianggap memberikan kepuasan akan meningkatkan tingkat transmisi dopamin di otak, dan seperti berbagai obat adiktif, termasuk stimulan seperti kokain, amfetamin, dan methamphetamine.
Dopamin secara tiba-tiba meningkat ketika seseorang mendapatkan stimulasi. Terutama jika itu adalah stimulasi seksual.
Pemikiran yang erotis memicu lebih banyak dopamin, paparan pornografi menyebabkan kecanduan dari dorongan seksual yang bisa mereka bayangkan dan ada akhirnya mengajarkan otak untuk menjadi kurang puas dengan pasangan seksual nyata

3. Otak Kecanduan Pornografi

Didapatkan fakta dari sebuah penelitian bahwa banyak pecandu pornografi mencari berbagai gambar porno yang paling baru daripada melakukan hubungan seks dengan orang yang sama.
Alasannya dikaitkan dengan efek Coolidge, sebuah fenomena yang terlihat pada laki-laki, bahwa mereka memiliki daya rangsang yang lebih kuat terhadap "pasangan yang baru" yang mengakibatkan mereka menjadi kecanduan untuk mengeksplorasi pornografi


4. Otak Mengalami Penurunan Sensitivitas Dopamin

Stimulasi berlebihan dari dopamin pada para pecandu situs porno pada akhirnya membuat otak mereka mengalami penurunan kepekaan terhadap dopamin itu sendiri.
Ketika reseptor dopamine turun setelah terlalu banyak distimulasi, otak tidak merespon dengan seharusnya dan para pecandu akan mengalami rasa lapar dan selalu merasa kurang dari apa yang mereka dapatkan.
Hal ini yang mendorong mereka untuk mencari lebih keras lagi rangsangan seksual yang mampu memenuhi kepuasan mereka, dan dapat berujung pada akses konten porno yang lebih lama lagi.
Akhirnya aktivitas pencarian menjadi bagai siklus tak berujung. Semakin terpuaskan, semakin adiksi dan otak semakin 'kebal' dopain.

5. Apa yang Membuat Pornografi Menjadi Hal yang Unik?
Ada sejumlah alasan, termasuk:
(1) Situs porno menawarkan hal yang "baru";
(2) Tidak seperti makanan dan obat-obatan, hampir tidak ada keterbatasan fisik untuk mengkonsumsi situs porno
(3) Tidak seperti obat-obatan dan makanan pula, situs porno tidak akan mengaktifkan sistem keengganan alami otak(tidak pernah kenyang)


http://klikdokter.com/healthnewstopics/topik-utama/5-hal-yang-terjadi-di-otak-ketika-melihat-pornografi

Selasa, 10 November 2015

HIV/AIDS

Definisi
AIDS(Acquired Immunodeficiency Syndrome) dapat diartikan sebagai kumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang termasuk famili retroviridae. AIDS merupakan tahap akhir dari infeksi HIV.

Virion HIV

Protein gp41 adalah bagian transmembran
Protein gp120 adalah selubung permukaan eksternal duri
Reverse Transcriptase adalah enzim yang mentranskripsikan RNA Virus menjadi DNA detelah virus masuk ke sel sasaran.

Patomekanisme

Keterangan
1. Nampak Virus HIV yang bebas
2. Virus HIV mengikat dan fusi. gp120 HIV berikatan dengan kuat dengan limfosit CD4+ sehingga gp41 dapat memerantarai fusi membran virus ke membran sel. Agar gp120 dan gp41 dapat berikatan dengan reseptor CD4+ diperlukan dua koreseptor permukaan sel yaitu CCR5 atau CXCR4
3 dan 4. Setelah terjadi fusi sel virus, RNA Virus masuk kebagian tengah sitoplasma limfosit CD4+. Setelah nukleokapsid dilepas, maka terjadi transkripsi terbalik (reverse transcription) dari satu untai-tunggal RNA menjadi DNA salinan (cDNA) untai-ganda virus.
5. Integrase HIV membantu insersi cDNA virus ke dalam inti sel penjamu, maka dua untai DNA sekarang menjadi provirus.
6 dan 7. Provirus menghasilkan RNA messenger (mRNA), yang meninggalkan inti sel dan masuk ke dalam sitoplasma. Protein-protein virus dihasilkan dari mRNA yang lengkap dan yang telah mengalami splicing (penggabungan) setelah RNA genom dibebaskan ke dalam sitoplasma
8, 9, dan 10. Tahap akhir produksi virus membutuhkan suatu enzim virus yang disebut HIV Protease, yang memotong dan menata protein virus menjadi segmen-segmen kecil yang mengelilingi RNA Virus, membentuk partikel virus yang menonjol dari sel yang terinfeksi. Sewaktu menonjol dari sel penjamu, partikel-partikel virus tersebut akan terbungkus oleh sebagian dari membran sel yang terinfeksi. HIV yang baru terbentuk sekarang dapat menyerang sel-sel rentan lainnya di seluruh tubuh.

Gejala Klinis
STADIUM KLINIS WHO UNTUK REMAJA DAN DEWASA
Stadium 1
- Tanpa Gejala (Asimptomatis)
- Limfadenopati generalisata persisten

Stadium 2
- Kehilangan Berat badan yang sedang tanpa alasan (<10% berat badan diperkirakan atau di ukur)
- Infeksi Saluran nafas bagian atas yang berulang (sinusitis, tonsilitis, otitis media dan faringitis)
- Herpes zoster
- Keilitis angularis
- Ulkus di mulut yang berulang
- Erupsi papular pruritis
- Dermatitis seboroik
- Infeksi jamur di kuku

Stadium 3
- Kehilangan Berat badan yang parah tanpa alasan (>10% berat badan diperkirakan atau di ukur)
- Diare kronis tanpa alasan yang berlangsung lebih dari 1 bulan
- Demam berkepanjangan tanpa alasan (diatas 37,5oC, sementara atau terus-menerus, lebih dari 1 bulan)
- Kandidiasis mulut berkepanjangan
- Oral hairy leukoplakia
- Tuberkulosis Paru
- Infesi bakteri yang berat (mis. Pneumonia, empiema, piomiositis, infeksi tulang atau sendi, meningitis atau bakteremia)
- Stomatitis, gingivitis, atau periodonitis, nekrotising berulkus yang akut
- Anemia (<8g/dl), neutropenia (<0,5 x 109/l) dan/atau trombositopenia kronis (<50 x 109/l) tanpa alasan

Stadium 4
- Sindroma wasting HIV
- Pneumonia pneumocystis
- Pneumonia bakteri parah yang berulang
- Infeksi herpes simplex kronis (orolabial, kelamin, atau rektum/anus lebih dari 1 bulan atau viskeral pada tempat apa pun)
- Kandidiasis esofagus (atau kandidiasis pada trakea, bronkus atau paru)
- Tuberkulosis di luar paru
- Sarkoma Kaposi
- Infeksi sitomegalovirus (retinitis atau infeksi organ lain)
- Toksoplasmosis sistem saraf pusat
- Ensefalopati HIV
- Kriptokokosis di luar paru termasuk meningitis
- Infeksi mikrobakter non-TB diseminata
- Progressive multifocal leukoencephalopathy (PML)
- Kriptosporidiosis kronis
- Isosporiasis kronis
-  Mikosis diseminata (histoplasmosis atau kokidiomikosis di luar paru)
- Septisemia yang berulang (termasuk Salmonela nontifoid)
- Limfoma (serebral atau non-Hodgkin sel-B)
- Karsinoma leher rahim invasif
- Leishmaniasis diseminata atipikal
- Nefropati bergejala terkait HIV atau kardiomiopati bergejala terkait HIV





Rabu, 07 Oktober 2015

Gonorrhea

Definisi
Gonorrhea adalah satu penyakit menular seksual yang umum dan disebabkan oleh bakteri bernama Neisseria gonorrhoeae atau gonococcus

Gambaran Klinik
Masa Tunas Gonore Sangat Singkat
Pria = 2 – 5 Hari
Wanita = Asimtomatik

Masuknya kuman melalui uretra à Urethritis
Urethritis anterior akuta dapat menjalar ke proksimal (Paling Sering)

Keluhan Subjektif berupa :
- Rasa Gatal
- Panas pada bagian distal urethra di sekitar orifisium urethra eksternum kemudian disusul disuria, polakisuria
- Keluar duh tubuh dari ujung urethra kadang-kadang disertai darah

- Dapat pula disertai nyeri saat ereksi

Komplikasi
No
Pria
Wanita
1
Tisonitis (radang kelenjar Tyson), paraurethritis, littrits (radang kelenjar Littre), cowperitis (Radang kelenjar Cowper) à Lokal
Infeksi pada serviks (servitis gonorea) dapat menimbulkan komplikasi salpingitis, atau pun penyakit radang pinggul
2
Prostatitis, Vesikulitis, Funikulitis, Epididimitis yang dapat menimbulkan infertilitas
Penyakit randang panggul yang simtomatik ataupun asimtomatik dapat mengakibatkan jaringan parut pada tuba sehingga menyebabkan infertilitas atau kehamilan ektopik
3
Infeksi dari urethra pars posterior dapat mengenai trigonum kandung kemih menimbulkan trigonitis yang memberi gejala poliuria, disuria terminal, dan hematuria
Bila infeksi mengenai urethra dapat terjadi paraurethritis, sedangkan pada kelenjar Bartholin akan menyebabkan terjadinya Bartolinitis
4
Komplikasi diseminata pada pria dan wanita dapat berupa arthritis, miokarditis, endokarditis, perikarditis, meningitis, dan dermatitis
5
Infeksi mom genital, yaitu orofaringitis, proktitis dan konjungtivitis

Diagnosis
Untuk menentukan apakah bakteri gonore hadir dalam tubuh Anda, dokter akan menganalisis sampel sel. Sampel dapat dikumpulkan oleh:
 -Tes urine. Hal ini dapat membantu mengidentifikasi bakteri dalam uretra Anda.
-Swab dari daerah yang terkena. Sebuah swab tenggorokan Anda, uretra, vagina atau dubur dapat mengumpulkan bakteri yang dapat diidentifikasi di laboratorium.

Farmakologi
Pengobatan gonore pada orang dewasa
Orang dewasa dengan gonore diobati dengan antibiotik. Karena strain yang resistan terhadap obat Neisseria gonorrhoeae muncul, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit merekomendasikan bahwa gonore tanpa komplikasi diobati hanya dengan ceftriaxone antibiotik (Rocephin) - diberikan sebagai suntikan - dalam kombinasi dengan baik azitromisin (Zithromax, Zmax) atau doksisiklin (Monodox, Oracea, Vibramycin) - dua antibiotik yang diambil secara lisan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa gemifloxacin oral (faktif) atau gentamisin suntik, dikombinasikan dengan azitromisin oral, sangat sukses dalam mengobati gonore. Perawatan ini dapat membantu dalam mengobati orang yang alergi dengan antibiotik sefalosporin, seperti ceftriaxone.

Pengobatan gonore untuk mitra
Pasangan Anda juga harus menjalani tes dan pengobatan untuk gonore, bahkan jika ia tidak memiliki tanda-tanda atau gejala. Pasangan Anda menerima perlakuan yang sama yang Anda lakukan. Bahkan jika Anda sudah diperlakukan untuk gonore, Anda dapat terinfeksi kembali jika pasangan Anda tidak diobati.

Pengobatan gonore untuk bayi
Bayi yang lahir dari ibu dengan gonore menerima pengobatan di mata mereka segera setelah lahir untuk mencegah infeksi. Jika infeksi mata berkembang, bayi dapat diobati dengan antibiotik.

Sumber:
http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gonorrhea/basics/tests-diagnosis/con-20020917
Buku Infeksi Menular Seksual Penerbit FK UI, Edisi Keempat Hal 65-71

Senin, 24 Agustus 2015

Mekanisme Demam


Ketika terjadi infeksi atau peradangan maka tubuh akan merespon masuknya mikroba tersebut dengan aktivasi sel-sel fagositik tertentu (Makrofag) mengeluarkan suatu bahan kimia yang dikenal sebagai pirogen endogen. Efek piorgen sendiri selain melawan infeksi juga akan merangsang sel-sel epitel hipotalamus mengeluarkan substansi Asam Arakhidonat. Asam Arakhidonat yang dikeluarkan oleh hipotalamus akan memacu pengeluaran Prostaglandin (PGE2). Pengeluaran Prostaglandin akan bekerja pada pusat termoregulasi hipotalamus untuk meningkatkan patokan termostat. Akibatnya hipotalamus akan mendeteksi suhu baru dampak pelepasan pirogen endogen tersebut. Sehingga secara spesifik hipotalamus akan memicu tubuh untuk menggigil agar produksi panas segera meningkat dan mendorong vasokonstriksi kulit untuk segera pengeluaran panas. Setelah suhu baru tercapai maka suhu akan diatur normal dalam respon terhadap panas dan dingin tetapi dengan patokan yang lebih tinggi. Maka, terjadinya demam sebagai respon terhadap infeksi adalah tujuan yang disengaja dampak dari sistem pertahanan tubuh dan bukan akibat dari kerusakan sistem termoregulasi.


Sumber:
Lauralee Sherwood, Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem Edisi 6. Hal 716