Ketika terjadi infeksi atau peradangan maka tubuh akan merespon
masuknya mikroba tersebut dengan aktivasi sel-sel fagositik tertentu (Makrofag) mengeluarkan
suatu bahan kimia yang dikenal sebagai pirogen endogen. Efek piorgen sendiri selain
melawan infeksi juga akan merangsang sel-sel epitel hipotalamus mengeluarkan
substansi Asam
Arakhidonat. Asam Arakhidonat yang dikeluarkan oleh hipotalamus akan
memacu pengeluaran Prostaglandin (PGE2). Pengeluaran
Prostaglandin akan bekerja pada pusat termoregulasi hipotalamus untuk meningkatkan
patokan termostat. Akibatnya hipotalamus akan mendeteksi suhu baru dampak
pelepasan pirogen endogen tersebut. Sehingga secara spesifik hipotalamus akan
memicu tubuh untuk menggigil agar produksi panas segera meningkat dan mendorong
vasokonstriksi kulit untuk segera pengeluaran panas. Setelah suhu baru tercapai
maka suhu akan diatur normal dalam respon terhadap panas dan dingin tetapi
dengan patokan yang lebih tinggi. Maka, terjadinya demam sebagai respon
terhadap infeksi adalah tujuan yang disengaja dampak dari sistem pertahanan
tubuh dan bukan akibat dari kerusakan sistem termoregulasi.
Sumber:
Lauralee Sherwood, Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem Edisi 6. Hal 716
Tidak ada komentar:
Posting Komentar